Rabu, 16 Maret 2011

Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.[1] Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.[1] Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.[2] Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur.[1] Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.[3] Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.[4] Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.[4] Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.[5] Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.[2]

Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.[2]

Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain[2]:
Jagung resisten hama serangga
Kapas resisten hama serangga
Pepaya resisten virus
Enzim pemacu produksi susu pada sapi
Padi mengandung vitamin A
Pisang mengandung vaksin hepatitis

Rabu, 02 Maret 2011

Internet, Temannya atau Musuhnya Pendidikan?

Add caption
Akhir-akhir ini kita sering mendengar berita tentang menjamurnya atau membumingnya sebuah situs kumunitas sosial yang memiliki brand Facebook. Banyak pengguna internet menggunakan situs tersebut untuk bersosialisasi dengan  teman-teman nya, termasuk pengguna internet kalangan pelajar dan mahasiswa (termasuk saya). Hal ini merupakan sebuah fenomena wajar karena saat ini kita sebagai pengguna internet sangat dimanjakan dengan tarif internet yang semakin miring atau bahkan gratis (ditempat-tempat free hotspot).
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah koneksi internet mereka hanya digunakan untuk bersosialisasi saja? Padahal, internet merupakan tempatnya atau lebih tepatnya disebut MAHA GUDANG informasi yang dapat digali, yang dalam hal ini siswa dan mahasiswa dapat menggunakan koneksi internet tersebut untuk mencari data atau informasi yang berguna bagi kelangsungan studinya.
Saya punya pengalaman pribadi, pernah ada teman saya yang sudah punya koneksi internet menanyakan kepada saya mengenai tugas salah satu mata kuliah lalu saya jawab “tanyakan ke bang Google.” Ini membuktikan bahwa kita selaku pelajar dan mahasiswa belum mengetahui atau lebih tepatnya belum mengoptimalkan internet sebagai mesin pencari pengetahuan.
Sebenarnya internet membuat beberapa ancaman baru bagi peserta didik diantaranya :
  1. Banyak sekali siswa-siswi sudah biasa membuang terlalu banyak waktu main games, misalnya Play Station dan Games Online.
  2. Terlalu banyak siswa-siswi juga sudah mulai menghabiskan banyak waktu di Internet di situs-situs hiburan (atau cari jodoh) seperti Facebook, Yahoo Messenger dan Friendster
  3. Lebih dari 90% bahan dan informasi yang bermutu, yang dapat meluaskan dan membuka pikiran dan kreativitas anak kita di Internet dalam bahasa Inggris. (ini terjadi karena kemampuan bahasa inggris kita kurang.)
Apakah sekarang internet hanya digunakan untuk bersenang-senang semata? Apakah internet sekarang hanya digunakan untuk chating saja?
Pertanyaan ini hendaknya kita jawab dengan jujur…

Selasa, 01 Maret 2011

Implikasi Internet Terhadap Pendidikan

Di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat, IT dan Internet sudah betul-betul merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai hal dapat kita lihat implikasinya. Berbagai dokumen dapat kita baca untuk melihat hal ini. Tulisan ini hanya membahas implikasi dalam bidang Pendidikan.
Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), seperti diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1″. Demikian pula Internet di Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita yang seru justru muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak cerita tentang manfaat Internet bagi bidang pendidikan.
Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi malasah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?.) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus (biasanya menggunakan standar Z39.50, seperti WAIS ), aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelnet ) atau melalui web browser (Netscape dan Internet Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Irian dapat berdiskusi masalah kedokteran dengan seoran pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Distance learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered by the Internet, continuing adult education may wll become our greatest growth industry”. (Lihat artikel majalah Forbes 15 Mei 2000.) Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:
– Akses ke perpustakaan;
- Akses ke pakar;
- Menyediakan fasilitas kerjasama.
Inisiaif-inisiatif penggunaan IT dan Internet di bidang pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sedang giat kami lakukan adalah program “Sekolah 2000″, dimana ditargetkan sejumlah sekolah (khususnya SMU dan SMK) terhubung ke Internet pada tahun 2000 ini. (Informasi mengenai program Sekolah 2000 ini dapat diperoleh dari situs Sekolah 2000 di http://www.sekolah2000.or.id) Inisiatif seperti ini perlu mendapat dukungan dari kita semua. Ingat, ini masa depan anak cucu kita semua.

Kamis, 17 Februari 2011

Ini pada saat saya bermain di liga SLTA
padahal saya ini masih SMP kelas 2
saya bernomor punggung 15
Ini pada saat saya mendapat piala top score dan menjadi juara 1
di liga pertamina antar-SD se-Balikpapan.
dan sayapun menjadi kapten di situ
Ini pada saat saya SD kelas 6 mendapat PIALA TOP SCORES
di samping saya ada Zul jalali teman saya yang tukang lari dan sampingnya lagi ada iqbal, ade kelas saya

Final Basket Spanza

ini pada saat melawan SMPN14
Pertandingan inilah yang saya paling senangi, karena pertandingan ini sangatlah ketat. pada saat quarter 1 kami masih ketinggalan angka yang berbeda agak jauh. quarter 2 kami masih kalah, quarter 3 pemain di semangati oleh kapten yang bernama ISA RAYNICA yang bernomor 18 itu. itulah kapten dari spanza tetapi tetap kalah. dan quarter ke-4lah yang sangat ketinggalan jauh yaitu 14-6. nah dari situ kami berdoa lagi untuk kemenangan di saat yang sangat penting itu. pertama-pertama kapten kami yang membuat semangat tim dengan memasukkan 4 angka ke smpn 14 yang di jaga 2 monster. dan Julian yang bernomor punggung 30 itu menambah semangat dengan lay up yang spektakulernya melewati 2 monster smpn 14. dan yosep pun menyusul menyetak angka untuk menyamai skor dengan shootnya yang akurat itu, dengan ini skorpun 14-14. Fathur yang bernomor punggung 10pun hampir mencetak 3 point tetapi mengenai ujung ring. nah inilah saat yang sangat menekan mental di 2 menit terakhir. apa karna dewi fortuna memihak smpn 1, di menit itu dengan fade away (lompat ke belakang sambil shoot) saya mengubah skor untuk mengalahkan smpn 14 itu. itulah skor penentu oleh saya,yang dibantu oleh teman-teman yang sudah bekerja mati-matian. Dan kami memenangkan skor dengan 16-14. dan kami masuk ke final pertandingan antar-SLTP itu. semua bersorak, karena orang-orang sudah mengira smpn1 kalah. kami senang sekali karena ini pertama kalinya masuk final.



Ini pada saat saya lay up di lapangan SMP SP